6 Strategi Penyediaan Lapangan Kerja

02/02/2023 07:23 WIB

post-img

Teman-teman, pada tahu gak? 

Tingginya angka pengangguran dan keterbatasan lapangan pekerjaan, menjadi satu dari sekian permasalahan, yang juga belum terselesaikan.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah pengangguran di Indonesia hingga Agustus 2022 sebanyak 8,42 juta orang. Dan 2,8 juta atau 33,45% di antaranya, sudah menyerah dalam mencari kerja.

Sebegitu sulit kah mencari kerja di negara yang kaya akan sumber daya alamnya?

Secara umum, ada empat fungsi suatu negara. Yakni fungsi untuk melaksanakan ketertiban, fungsi untuk melaksanakan kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi untuk melaksanakan pertahanan dan keamanan, serta fungsi untuk menegakkan keadilan.

Tentunya, melihat indikator yang telah tersaji di atas, bisa dikatakan, Indonesia sebagai negara yang telah merdeka sejak 77 tahun silam, belum mampu menyelesaikan satu dari empat fungsinya sebagai negara, yakni mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan.

Tentunya, hal ini harus segera dibenahi dan ditindaklanjuti. Jika tidak ingin angka pengangguran kian meninggi. Jika terus dibiarkan, maka hanya akan melahirkan masalah-masalah lainnya, seperti meroketnya angka kemiskinan, massifnya tindak kejahatan, hingga terjadinya ketidakstabilan sosial politik.

Namun, tak elok rupanya jika hanya memberikan kritik tanpa solusi. Partai Buruh pun hadir dengan 13 Platform Perjuangannya.  Di mana salah satunya, ialah perjuangan untuk Penyediaan Lapangan Kerja.

Bagaimana caranya? Apakah bisa?

Pertama, melakukan industrialisasi nasional, dengan meningkatkan nilai tambah SDA Nasional. Dalam kaitan dengan hal ini yang itu melakukan percepat pembangunan kompleks industri Petrokimia di Kilang Masela untuk menyerap lapangan kerja dan subsitusi impor. Mengembangkan industri farmasi nasional untuk menggantikan impor produk-produk farmasi. Membangun industri produk perikanan nasional untuk mensuplai pasar China dan Jepang. Mengembangkan industri turunan produk hutan, pertanian dan perkebunan nasional. Serta, mengembangkan industri pertahanan nasional untuk menguasai produk senjata di ASEAN.

Kedua, menjalankan reforma agraria dengan pembagian tanah 2 Ha di Pulau Jawa dan 10 Ha di luar Pulau Jawa untuk setiap keluarga tani. Hal ini disertai dengan pemberian jaminan keberadaan pupuk subsidi, obat dan stabilisasi harga produk pertanian/perkebunan.

Ketiga, mengembangkan koperasi produk-produk berbasis ekspor, meningkatkan kredit berbunga rendah untuk koperasi-koperasi tersebut, serta membantu manajerial dan mencarikan pasar untuk produk koperasinya.

Keempat, mengembangkan destinasi wisata unggulan di luar Bali, untuk menjadi "Bali Baru", sekaligus pembangunan infrastruktur di wilayah-wilayah tersebut. Termasuk membangun proyek penyelenggaraan internet gratis 4G di seluruh pelosok Indonesia.

Kelima,  membangun proyek transportasi massal MRT di enam kota besar Indonesia (Bandung, Surabaya, Semarang-DIY, Medan, Makassar, dan Denpasar). Juga membangun jalur Kereta Api se-Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Keenam, membangun apartemen/rusun dan perumahan untuk jutaan kaum buruh dan tani yang belum memiliki hunian tetap (kekurangan/backlog perumahan saat ini 7-11juta), dengan skema subsidi bunga dan DP dari Negara.

Dengan 6 program penyediaan lapangan kerja yang ditawarkan oleh Partai Buruh tersebut, maka diyakini ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 10% pertahun, dengan penambahan sebanyak 5 juta lapangan kerja per tahunnya. Dan secara otomatis, upah nominal akan naik signifikan (di atas 10-15%) yang juga sekaligus akan meningkatkan daya beli masyarakat.

Dan apabila tawaran konkret tersebut konsisten dijalankan dalam 10 tahun ke depan, maka akan dipastikan, kita mampu mengejar pendapatan perkapita negara maju (> $ 12.000 perkapita).

Bagaimana? Mampu kan negara mengatasinya? Mari kita Berjuang bersama Partai Buruh, menyediakan lapangan kerja, menuju negara sejahtera!