Said Salahudin, Belum Empat Bulan Pindah Partai

23/03/2022 09:26 WIB

post-img

AKURAT.CO - Tekad Said Salahudin sudah bulat. Ia meninggalkan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) dan beralih hati ke Partai Buruh.

Hari ini, Said mengumumkan Partai Buruh menjadi alat perjuangan. Keputusan ia ambil meski belum empat menjabat sekretaris jenderal (sekjen) Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).

"Ada dua alasan yang mendasari saya memilih Partai Buruh sebagai alat perjuangan. Pertama, partai ini memiliki idealisme dan garis perjuangan jelas," ujar Said dalam jumpa pers akhir tahun Partai Buruh yang diselenggarakan secara daring, Kamis (30/12/2021).

Said menyebut Partai Buruh memiliki pembeda dari partai politik lainnya, yakni garis perjuangan partai membela rakyat.

Faktor kedua, Said mengatakan kepindahannya didasari figur yang berada di dalam kepengurusan Partai Buruh. 

Said menyebut struktur kepengurusan Partai Buruh yang dinakhodai aktivis buruh Said Iqbal diisi orang-orang yang memiliki komitmen dan sudah teruji dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Para tokoh buruh itu tidak perlu lagi kita ragukan komitmennya. Sejak dulu mereka secara ikhlas, tanpa pamrih, dan tak pernah kenal lelah selalu konsisten memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Lihatlah hasil perjuangan mereka dalam mendorong lahirnya Undang-undang BPJS, misalnya. Rakyat hari ini bisa menikmati fasilitas jaminan kesehatan dengan biaya yang lebih terjangkau," kata Said.

"Jadi saya tahu betul bedanya partai ini dengan partai-partai yang lain," demikin kata Said Salahudin.

Said belasan tahun malang melintang menjadi pemerhati di bidang politik dan konsultan independen untuk banyak partai politik di Indonesia.

Awal September 2021, Said mengumumkan bergabung dengan Partai Keadilan dan Persatuan. Tak tanggung-tanggung dia langsung menempati posisi penting. Bekas Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) itu menjabat sekjen.

Partai Keadilan dan Persatuan merupakan partai yang di saat didirikan pada 1999 bernama Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Perubahan berdasarkan keputusan musyawarah luar biasa (Munaslub) di Jakarta pada 25 Mei 2021. Selain nama, kepengurusan partai juga dirombak. Posisi ketua umum dijabat oleh mantan Komandan Pasukan Khusus Detasemen Jalamangkara atau Denjaka Mayor Jenderal TNI Marinir (Purn) Yussuf Solichien.

"Sebagai wujud tanggung jawab moral kepada publik, saya perlu menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat bahwa saya telah memilih jalan baru perjuangan memperbaiki sistem kenegaraan melalui pintu partai politik," ujar Said saat mengumumkan dirinya bergabung ke PKP.