SETELAH MOBILISASI AKBAR 14 MEI

26/05/2022 11:30 WIB

post-img

Setelah mobilisasi akbar yang melibatkan puluhan ribu buruh tanggal 14 Mei lalu, tentu kita tidak akan berhenti. Kita akan terus bergerak maju. Mengapai capaian baru.

Itu bukan puncak. Sebaliknya, itu hanyalah awalan untuk kerja-kerja yang lebih hebat dan dahsyat.

Mengutip kalimat dalam novel 5 Cm, yang kamu perlukan hanyalah kaki yang akan melangkah lebih jauh, tangan yang akan berbuat lebih banyak, mata yang akan melihat lebih lama, leher yang akan lebih sering mendongak, tekad yang setebal baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras serta mulut yang selalu berdoa.

Memang begitulah ia diniatkan. Sebagai deklarasi terbuka atas keberadaan Partai Buruh. Ketika keberadaannya sudah diketahui, selanjutnya adalah membaur bersama rakyat untuk mewujudkan apa yang disebut sebagai welfare state (negara kesejahteraan).

Dampak dari mobilisasi di DPR RI dan GBK sangatlah besar. Beberapa hari pasca aksi itu, masih banyak kita temui postingan di media sosial. Nampaknya, banyak yang gagal move on dari acara yang dikemas dalam tajuk May Day Fiesta 2022 itu.

Pun tidak hanya di Jakarta. Aksi serupa juga dilakukan di Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan berbagai daerah yang lain.

Itu bukanlah titik yang berdiri sendiri. Tetapi terhubung antara satu dengan yang lain.

Mereka saling tertaut. Bahwa kaum buruh tidak sedang terkungkung dalam dinding pabrik. Buruh melangkah lebih jauh dari itu. Tidak lagi berbicara tentang upah dan PHK. Mereka berbicara tentang masa depan Indonesia.

Hal itu tercermin dari 18 tuntutan yang kita usung. Tidak hanya berkaitan dengan buruh. Tetapi juga perosalan petani, rakyat miskin, guru, anak muda, perempuan, dan berbagai elemen masyarakat yang lain. Dan karena ke-18 tuntutan ini sudah banyak disampaikan, silakan mencarinya dengan bantuan Google.

Inilah yang diharapkan dari kegiatan 14 Mei: hendak membuka mata Indonesia, bahkan dunia, bahwa klas pekerja itu ada.

Apakah harapan itu bisa diwujudkan. Saya kira berhasil. Buruh berhasil meng-oranyekan jalanan di depan gedung DPR dan memadati GBK.

Indikator lain, bisa dilihat dari luasnya pemberitaan di media. Sehari pasca aksi dilakukan, saya membuat sebaran berita. Setidaknya saya menemukan ratusan artikel yang ditulis dan diterbitkan di berbagai media. Jika dihitung dari kegiatan pra dan pasca, jumlahnya mencapai ribuan judul berita.

Sebagaimana yang saya sampaikan di awal, ini bukan klimaks. Bukan puncak. Setelah ini, akan ada kerja-kerja yang lebih hebat. Lebih dahsyat.

Mobilisasi 14 Mei membuktikan jika Partai Buruh nyata adanya dan siap bekerja.