Partai Buruh Berhasil Bebaskan Tiga Orang Seniman Jalanan yang Ditangkap

23/02/2023 10:02 WIB

post-img

Jakarta - Puluhan orang dari Suara Muda Kelas Pekerja (SMKP) - Partai Buruh. Mendatangi kantor Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, dengan agenda membebaskan para seniman jalanan yang ditangkap oleh Dinas Soaial (Dinsos) DKI Jakarta. pada Senin, (20/02/23)

Seniman jalanan ditangkap dengan dalih Peraturan Daerah (Perda) No 8 Tentang Ketertiban Umum. Ketiga orang seniman yang ditangkap merupakan Warga Pancoran Buntu II Jakarta Selatan.

Menurut Sekretaris Jendral Suara Muda Kelas Pekerja (SMKP) Yusril Ihza Mahendra, tiga orang tersebut biasa melakukan aktivitas ngamen di lampu merah Pancoran dan pencari barang rongsok, 3 orang tersebut adalah Riki, Suherman, dan Titin. 

“Mereka bertiga merupakan warga asli Pancoran Buntu II dan biasa melakukan aktivitas itu (ngamen dan nyari barang rongsok) untuk mendapatkan uang agar bisa makan sehari-hari,” tutur Yusril saat dihubungi oleh tim media Partai Buruh. 

Yusril Ihza Mahendra, atau yang biasa dipanggil Yusril mengatakan, penangkapan yang di lakukan oleh Dinsos menciderai Hak Asasi Manusa (HAM). “Seharusnya Pemerintah, melalui dinas sosial tidak melakukan penangkapan sewenang-wenang terhadap para pekerja jalanan tersebut, karena sama saja memotong penghasilan mereka untuk hidup, tentu ini melanggar HAM,” ujarnya.

Selanjutnya, ia juga menyayangkan tindakan Pemerintah yang menangkap 3 orang pengamen dan pencari rongsok tersebut.

“Sesuai dengan kontistusi Negara tidak boleh abai untuk melindungi warga negaranya,” ucap Yusril

Yusril, menerangkan perkembangan di dalam kantor Panti Sosial tersebut dan kondisi 3 orang yang tertangkap.

“Setelah kami datangi kantor, dua orang berhasil kami bebaskan. Tapi satunya lagi masih dalam proses,” ungkapnya.

Sebagai Informasi, Suara Muda Kelas Pekerja atau yang disingkat sebagai SMKP itu merupakan organisasi Kepemudaan yang di payungi oleh Partai Buruh. SMKP dalam programnya terkonsterasi pada kerja-kerja meng-advokasi rakyat miskin perkotaan.